Tulisan ini adalah ringkasan khutbah jumat yg disampaikan khotib saat saya jumatan beberapa munggu yg lalu.
|
Www.Ciptapublishing.id |
Dalam al quran surat Ar-Rahman (55) terdadapat satu bacaan yg diulang sampai 31 kali, yakni dalam ayat 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, dan 77.
Kenapa ayat tersebut diulang sampai begitu banyaknya dalam 1 surat. Apa isi dan kandungan ayat tersebut. Inilah teks ayatnya:
Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban
( فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ) Artinya: “maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kalian dustakan?”
Timbul pertanyaan kenapa Allah sampai mengulang ayat tersebut sampai 55 kali.
Ayat ini merupakan tanda pentingnya bersyukur atas nikmat Allah. Manusia cenderung lupa atas apa yg pernah diberikan Allah kepadanya dan cenderung mengingat ketika pemberiannya diambil dari kita. Saat Orang dalam posisi Hidup sehat, Rezeki yg cukup, keluarga sejahtera seringkali tidak sadar bahwa itu nikmat Allah yg diberikan kepadanya. Mereka biasanya Sadar kalau Niknat itu diambil dari kita, saat sedang sakit, kesulitan Rezeki orang baru ingat dan mengadu sama Tuhannya, Padahal sebelum itu, dia hidup penuh kecukupan. Dia lupa bawha pernah ada dalam posisi sangat cukup, rumah besar, kendaraan roda 4 mewah, Pakaian Branded. Tapi, saat kemewahan itu diambil, dia terpukur dan kufur, merasa ditinggal Tuhan, padahal banyak orang lain tanpa merasakan hidup mewah tapi tetap bersyukur atas nikmat Tuhannya. Selain itu, Manusia juga cenderung melihat apa yg dimiliki orang lain daripada apa yg yg Allah berikan padanya. Teman beli mobil, pengen beli, tetangga bikin rumah, pengen bangun rumah juga, dan begitu seterusnya. Sehingga dirinya merasa kurang terus atas apa yg Allah berikan padanya.
Karena itu, apapaun kondisi kita, tetaplah bersyukur atas nikmat yg Allah berikan. Kata Allah “Jika engkau mensyukuri (nikmat-Ku) niscaya aku tambahi, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'.” (QS. Ibrahim: 7).