saya menjadi semangat untuk melanjutkan
tulisan kecil ini di blog karena saya perhatikan tulisan saya sebelumnya yang
membahas linguistic makro dan mikro mendapat banyak atensi dari netizen. Mungkin
tulisan ini bisa sedikit membantu teman teman mahasiswa terutama mereka pada
program studi ilmu bahasa (linguistik) baik bahasa daerah, bahasa indonesia,
atau bahasa asing.
Morfologi
Morfologi atau dalam English text disebut morphology mempunyai dua pehaman makna berbeda; dalam kajian ilmu alam morfologi menjadi bagian ilmu biologi yang berhubungan dengan dengan bentuk organisme hidup beserta hubungan antar struturnya. Sedangkan dalam kajian ilmu bahasa (linguistic), morfologi didifinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk kata.
Karena tulisan ini sebagai lanjutan daripada
tulisan saya sebelumnya yang membahas tentang phonology, maka disini
saya hanya membahas morphologi dalam konteks kajian ilmu linguistic.
Difinisi Morfologi
Sebagaimana penjelasan diatas Secara sederhana
Morfologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bentuk kata. Dalam Wikipedia.org
morfologi adalah ilmu yg mempelajari tentang struktur kata/phrase/kalimat serta
hubungan terhadap struktur lainnya dalam satu bahasa yang sama. Sedangkan menurut
abdul chaer (2012) menyatakan bahwa dalam kajian morfologi akan dibicarakan
seluk beluk morfem dan proses morfemis hingga menjadi kata sebagai satuan
terkecil dari sintaksis. JWM Verhaar dalam bukunya Asas Asas Linguistik Umum (2012)
mendifinisikan morfologi sebagai satuan satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal (satuan yang memiliki arti
mandiri). Contoh; kata Berhak. Secara fonologis kata tersebut
terdiri dari 6 fonem (B, E,R, H, A,K), dan 2 satuan minimal morfologis (Ber dan
Hak); satuan minimal gramatikal inilah yang dinamakan morfem. Demikian pula
kata Unable “tidak dapat/sanggup” terdiri atas 6 fonem (U, N, A, B, L, E)
dan 3 morfem (U-Na-ble).
Dari beberapa pengertian diatas dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa morfologi adalah study (pembelajaran) tentang
proses bentuk kata. Karena materi morfologi biasanya lebih utuh membahas
tentang proses morfemis sebagai bagian terkecil kata yang memiliki arti
gramatikal tersendiri (independent)
Morfem
Morfem adalah satuan betuk bahasa terkecil
yang mempunyai makna secara relative stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian
makna yg lebih kecil, contoh; kepasar dan kemasjid; bentuk ke pada dua kata
tersebut mempunyai 1 makna (Menuju) dan merupakan kata yang tidak bisa
dikecilkan/dipisah lagi. Kedua pada kata kedua/ketiga; kata ke pada contoh ini
menunjukkan arti yang sama yaitu urutan. Ke pada 2 contoh tersebut
disebut morfem karena mempunyai makna sendiri dan tidak bisa dibagi atas bagian
makna yg lebih kecil lagi.
Sekarang kita coba analisa kembali, morfem
Ke pada 4 contoh diatas apakah termasuk morfem yang sama atau tidak. Sebagaimana
penjalasan diatas Ke pada contoh kepasar dan kedua atau kemasjid dan ketiga
bukanlah morfem yang sama, meskipun bentuknya sama keduanya bukan morfem yang
sama karena tidak memiliki persamaan arti.
Pemahaman terhadap makna kata menjadi sangat
penting sebelum kita menyatakan suatu bentuk adalah morfem atau bukan. Perhatikan
bentuk berikut;
Menelantarkan,
Telantar,
Lantaran
Pada bentuk diatas meskipun lantar menskipun
disebut berulang ulang bukanlah bentuk morfem karena tidak ada maknanya.
Dari penjelasan diatas dapat kita
simpulkan bahwa morfem adalah bentuk yang sama dan terdapat berulang ulang dan
satuan bentuk yang lain.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda
yang membutuhkan.
Sumber referensi:
Wikipedia.org
Oxford learner’s pocket Dictionary (fourth
edition)
J.W.M. Verhaar. (2012). Asas asas linguistic
umum. Yogyakarta; UGM press.
Chaer, Abdul. (2012). Linguistik umum. Jakarta;
Rineka Cipta.
Dan berbagai sumber lainnya.