Tampilkan postingan dengan label ilmu bunyi bahasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ilmu bunyi bahasa. Tampilkan semua postingan

Senin, 06 November 2017

Phonology

phonology I Difinition of Phonology

linguistics 


Sebagimana dijelaskan di tulisan sebelumnya, bahasa adalah suatu lambang bunyi yang bersifat arbitrer, Artinya lambang bunyi beserta komoponen terikat lainnya merupakan hal mendasar dalam kajian bahasa (red; linguistik). Tanpa adanya suara (lambang bunyi) bahasa akan sangat sulit bisa lahir dan berkembang. Bagaimana bisa manusia berinteraksi, memberi penamaaan suatu object, atau u/ sekedar memanggil satu sama jika tidak dengan suara ?.  manusia bisa membaca dan atau paham terhadap arti panamaan suatu benda karena telah melalui proses pemahaman yg disampaikan lewat suara (bunyi bahasa). Karenanya, mempelajari ilmu bunyi menjadi hal yg krusial bagi siapapun yang ingin mempelajari bahasa (linguistik).
Kridalaksana (1983; 27) mengatakan bahwa bunyi adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan tekanan udara baik yang bersumber dari gesekan benda, alat suara binatang, dan atau manusia. Akan tetapi tidak semua bunyi menjadi lambang bahasa, tetapi bunyi bahasa yang hanya dihasilkan manusia dengan cara tertentu saja. Lebih lanjut, chaer (2012,43) menyatakan difinisi bunyi bahasa atau bunyi ujaran (speech sound) adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang di dalam fonetik diamati sebagai “fon” (bunyi bahasa) dan dalam fonemik sebagai “fonem” (satuan bunyi dgn kontras makna).
dari pemaparan bahasa sebagai lambang bunyi sebagaimana penjelasan diatas, ada satu konsep lain yang perlu dipahami yaitu berkenaan dengan istilah bahasa tulis. Apakah bahasa dalam bentuk tulisan juga termasuk dalam kontek linguistik?.  Menurut Chaer (2012, 43) dalam linguistik bahasa sebagai lambang bunyi, baik itu yang diucapkan, dilisankan, atau yang keluar dari alat ucap manusia adalah bahasa primer. Adapun bahasa tulisan karena pada dasarnya adalah rekaman/catatan daripada bahasa lisan, maka termasuk dalam katagori bahasa sekunder.
Definition of Phonology
Phonology is the science of speech sounds including especially the history and theory of sound changes in a language or in two or more related languages: Fonologi adalah ilmu suara ucapan termasuk terutama sejarah dan teori perubahan suara dalam satu, dua, atau lebih bahasa. (www.merriam-webster.com/dictionary/phonology). Chaer (2012, 102) mengatakan Bidang linguistik yang mempelajari, menganalisa, dan mendiskusikan runtutan bunyi-bunyi bahasa disebut Fonologi  yang secara etimologi terbentuk dari kata fon (bunyi) dan logos (ilmu). Fonologi secara heirarki objek kajiannya dibagi menjadi dua yaitu fonetik dan fonemik.
MenurutYule (2001: 54) fonologi adalah studi tentang sistem, pola dan penggunaan suara yang terjadi dalam berbagai bahasa dunia. Kusuma (1990: 7) menambahkan bahwa fonologi berhubungan dengan fonem dan masa fonem. Fonem adalah kelas suara. Ini adalah abjad abstrak yang dapat digunakan untuk menulis bahasa secara sistematis dan tidak ambigu (Yusuf, 1998: 19). Misalnya, fonem / p / dan / t / dalam kata pie dan tie, dll. Namun, untuk mendapatkan pemahaman penuh tentang penggunaan suara ujaran dalam bahasa Inggris, kita bisa mempelajari fonologi dan fonetik. https://id.scribd.com/doc/50424884/CHAPTER-II
secara umum fonetik bisa dijelaskan sebagai cabang fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apkah fungsi bunyi-bunyi tersebut sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik adalah cabang study fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan bunyi tersebut sebagai pembeda makna. (Penjelasn rinci keduanya akan dibahas dalam tulisan lain berikutnya)
Perhatikan contoh berikut:
1.       INTAN-BATIK-INGIN: Bunyi (I) pada ketiga kata tersebut tidak sama.
SPACE-PAGE-MAP: Bunyi (P) pada tiga kalimat tersebut tidak sama.
Ketidaksamaan bunyi (I) dan (P) pada kalimat ditas sebagai salah satu contoh objek kajian fonetik
2.       BARU-PARU: Perbedaan bunyi (B) dan (P)
RUPA-LUPA:  Perbedaan bunyi (R) dan (L)
Ketidaksamaan Bunyi pada frase diatas sebagai contoh objek kajian fonemik.

References:


Kridalaksana, harimurti. (1983). Kamus linguistik. Jakarta: gramedia
Chaer, A. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka cipta
https://id.scribd.com/doc/50424884/CHAPTER-II