Tampilkan postingan dengan label AGAMA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AGAMA. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 28 Januari 2023

Mencapai tujuan bersama aliran arus

Filosofi sunan kalijaga "Anglaras ilining banyu angeli, ananging ora keli" Menyesuaikan mengikuti arus air tapi tidak terbawa arus (Maraih life goal tanpa melawan arus). 

instagram.com/sarungidn

Dalam hidup, jika tidak bisa melawan arus maka buatlah tujuan hidup sesuai arah air itu mengalir, dengan begitu kita bisa tetap berkarya tanpa harus meninggalkan apa yg sudah ada. 

Kita tahu sunan kalijaga merupakan salah satu wali songo yg berperan besar dalam penyebaran islam di tanah Jawa. Sunan Kalijaga dikenal dengan cara dakwahnya yang menggunakan pendekatan seni dan budaya, salah satunya adalah wayang. Sunan kalijaga menjadikan wayang sebagai salah satu dakwah karena masyarakat saat ini sangat mencintai pentas wayang. Dari hal ini, ia berhasil mengislamkan masyarakat Jawa yang dahulu sangat kental dengan tradisi Hindu-Budha secara halus dan tanpa paksaan apapun.

Pendekatan seni lainnya yang digunakan sebagai cara berdakwah Sunan Kalijaga, di antaranya adalah seni berpakaian seperti pakaian batik dan takwa, kemudian seni suara dalam tembang-tembang seperti lir-ilir dan gundul-gundul pacul, kemudian seni ukir yang bernuansa islami. 

Sunan kalijaga paham bahwa untuk menyebarkan islam kepada masyarakat yg sudah kental dengan arus tradisi yg ada tidak bisa dengan melawan tradisi tersebut, tapi bagaimana bisa mengkulturasikan nilai islam dengan tradisi tersebut. Beliau tidak menciptakan atau melawan arus air yg sudah ada, melainkan mewarnai matai air tersebut dengan apa yang menjadi tujuan beliau (menyebarkan islam)

Brian Tracy seorang motivator dengan 8 buku pengembangan mengatakan bahwa "Tidak peduli dari mana kamu berasal. Yang terpenting adalah ke mana tujuanmu."

Jadi, tidak masalah dari mana dan bersama siapa berjalan, yg terpenting adalah menentukan kemana arah tujuan. 

Buatlah target, mulailah dari yang bisa, belajarlah selagi bisa, kerjakan secara berkala, insyaallah hasil baik akan bersama kita.

Rabu, 28 September 2022

Belajar Kepada KH. Maimoen Zubair

KH. Maimoen Zubair, lahir: 28 Oktober 1928, Karangmangu, Sarang, kab. Rembang
Meninggal dunia: 6 Agustus 2019, Makkah, Arab Saudi.

KH. Maimon zubair Ibarat Sumber mata air ditengah padang sahara. Teladan beliau akan menjada petunjuk mata angin bagi generasi saat ini. Sikap dan teladan beliau akan terus menjadi cermin sempurna terhadap hampir semua lini kehidupan. Beliau bukan hanya tekun dan telaten dalam mendidik santri santrinya, tapi juga menjadi teladan bagi umat islam khususnya Indonesia. Beberapa hal yg patut kita warisi dari beliau anatara lain; Telaten dalam mendidik santri, Tawaduk dalam bersikap, Istiqomah dalam kebaikan, Sabar atas segala ujian.

Kealiman Mbah Maimoen juga ditunjukkan oleh karya-karya kitab yang telah berhasil ia tulis. Beliau tercatat telah menulis sejumlah kitab di antaranya: Tuhfatul Ahbab, Nushushul Akhyar, Tarajim Masyayikh Al-Ma’ahid Ad-Diniyah bi Sarang Al-Qudama’, Al-Ulama’ Al-Mujaddidun, Kifayatul Ashhab, Maslakuk Tanasuk, Taqrirat Badil Amali, dan Taqrirat Mandzumah Jauharut Tauhid


Sebagai ulama besar beliau sering sekali diundang untuk mengisi pengajian dibeberapa daerah, dalam hal ini KH Maimon biasanya akan  mempertimbangkannya. Karena beliau termasuk kyai yanh selalu istiqomah ngaji kitab bersama santri dipondoknya sendiri. Bagi beliau Pengajian dan Ngaji adalah 2 hal berbeda. Menurut mbah Moen, pengajian adalah orasi umum diruanh ruang terbuka, sedangkan ngaji adalah belajar melalui kitab kuning bersama para santri. Pengajian selamanya tidak akan melahirkan orang alim, tapi ngaji kitab kuning adalah sarana utama dalam mencetak para ulama.


Dalam Hal kebangsaan, peran dan kontribusi kyai maimun zubair tidak diragukan lagi. Beliau bukan hanya aktif sebagai kyai pesantren yang sibuk dengan urusan internal santri saja. Diluar itu, kyai maimon beberapa kali terjun langsung dalam hal agenda agenda kebangsaan. Kyai Maimoen beberapa kali hadir acara besar di Istana presiden.

Buku ini menyajikan beberapa informasi menarik berkaitan dengan sosok kyai Maimoen zubair yang mana bisa dijadikam uzwah bagi siapapun. Total ada 7 bab pokok bahasan dalam buku ini. Pada Bab 1.  Penulis menjelaskan terkait efektivitas Kyai dalam mendidik santri. Bab 2. Mengenal sosok KH. Maimoen zubair. Bab 3. Kita diajak menyelami pemikiran" besar KH. Maimoen, pada Bab 4, 5, 6 dan 7 penulis memaparkan keteladanan KH. Maimoen dalam mendidik santri, keteladanan dalam mendidik Anak serta dakwah kebangsaan.

Beliau memiliki 10 orang putra;
• Anak: Abdullah Ubab Maimun
• Muhammad Najih Maimun
• Majid Kamil Maimun
• Sobihah Maimun
• Abdul Ghofur Maimun
• Wafi Maimun
• Muhammad Idror Maimun
• Abdul Roub Maimun
• Rodhiyah Maimun
• Taj Yasin Maimun

Buku KH. Maimoen Zubair
Sang Guru Bangsa

Rabu, 17 November 2021

Menjadi Manusia Rohani: Meditasi-Meditasi Ibunu Atha'illah dalam Kitab al-Hikam

 Menjadi Manusia Rohani: Meditasi-Meditasi Ibunu Atha'illah dalam Kitab al-Hikam.

Oleh Ulil Absar Abdallah.

Sesuai judulnya, buku ini adalah buku tasawwuf, buku Hikmah, Buku untuk bacaan batin, bagaimana menjadi manusia Rohani yg baik dan benar berdasar Hikamnya Ibnu Athaillah As-sakandary. Melalui buku ini Kyai Ulil menafsirkan 50 kalam hikmah kitab Hikam dengan bahasa yg unik dan sederhana. Meskipun setiap bab sudah ada terjemahan dan pembahasannya, memahami konten buku ini membutuhkan waktu lebih daripada buku buku lain yg pernah saya baca.

Sesuai dengan apa yg disampaikan penulis "Al-Hikam adalah aforisma-aforisma sufistik abad 13 yg mampu menembus waktu, ruang dan batas batas keagamaan. Tentu pernyataan ini sesuai dengan fakta sejarah bahwa kitab Hikam sudah menjadi kajian utama sejak ratusan tahun lalu, dibeberapa pesantren Indonesia kitab ini menjadi kajian pokok yg dipelajari santri pasca Safinatunnajah dan Sullamuttawfiq.



Menurut pikir saya yg masih awam ini, membaca buku Menjadi Manusia Rohani karya gus ulil ini tidak hanya menambah wawasan tentang dunia tasawwuf tapi juga bagaimana kita seharusnya bertasawuf di era globa saat ini. Dengan membaca buku ini, kita akan diajak belajar menjadi manusia sufi sesuai kemampuan jasmani. Hal yang tak kalah menarik dari buku ini adalah penulis  menafsirkan 50 kalam hikmah tersebut dengan tafsiran Umum dan  Khusus, disertai dengan contoh relevansi kehidupan modern saat ini.

Beberapa BAB yg menurut saya penting untuk kita aplikasikan mandiri;
1. Manusia Kamar dan Manusia Sosial
2. Menembus Tembok Takdir
3. Segalanya Bermula dari Hati Kita
4. Curigailah doamu dll
5. Silahkan dapatkan bukunya 😁

Soal penulis buku ini yaitu Gus Ulil, saya rasa tidak diragukan lagi soal kapasitas keilmuan beliau. Baik terhadap teks arab ataupun barat rasanya beliau sudah kenyang sekali. Sebagai putra kyai pengasuh pesantrendan lulusan kampus bergengsi di amerika, bagi saya beliau adalah salah satu cendekiawan muslim yg sempurna.


Ukuran 13x19
Xxx+319
Cetak Januari 2019
Cetakan kelima: April 2021.