Tampilkan postingan dengan label kh maimoen zubair. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kh maimoen zubair. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 September 2022

Belajar Kepada KH. Maimoen Zubair

KH. Maimoen Zubair, lahir: 28 Oktober 1928, Karangmangu, Sarang, kab. Rembang
Meninggal dunia: 6 Agustus 2019, Makkah, Arab Saudi.

KH. Maimon zubair Ibarat Sumber mata air ditengah padang sahara. Teladan beliau akan menjada petunjuk mata angin bagi generasi saat ini. Sikap dan teladan beliau akan terus menjadi cermin sempurna terhadap hampir semua lini kehidupan. Beliau bukan hanya tekun dan telaten dalam mendidik santri santrinya, tapi juga menjadi teladan bagi umat islam khususnya Indonesia. Beberapa hal yg patut kita warisi dari beliau anatara lain; Telaten dalam mendidik santri, Tawaduk dalam bersikap, Istiqomah dalam kebaikan, Sabar atas segala ujian.

Kealiman Mbah Maimoen juga ditunjukkan oleh karya-karya kitab yang telah berhasil ia tulis. Beliau tercatat telah menulis sejumlah kitab di antaranya: Tuhfatul Ahbab, Nushushul Akhyar, Tarajim Masyayikh Al-Ma’ahid Ad-Diniyah bi Sarang Al-Qudama’, Al-Ulama’ Al-Mujaddidun, Kifayatul Ashhab, Maslakuk Tanasuk, Taqrirat Badil Amali, dan Taqrirat Mandzumah Jauharut Tauhid


Sebagai ulama besar beliau sering sekali diundang untuk mengisi pengajian dibeberapa daerah, dalam hal ini KH Maimon biasanya akan  mempertimbangkannya. Karena beliau termasuk kyai yanh selalu istiqomah ngaji kitab bersama santri dipondoknya sendiri. Bagi beliau Pengajian dan Ngaji adalah 2 hal berbeda. Menurut mbah Moen, pengajian adalah orasi umum diruanh ruang terbuka, sedangkan ngaji adalah belajar melalui kitab kuning bersama para santri. Pengajian selamanya tidak akan melahirkan orang alim, tapi ngaji kitab kuning adalah sarana utama dalam mencetak para ulama.


Dalam Hal kebangsaan, peran dan kontribusi kyai maimun zubair tidak diragukan lagi. Beliau bukan hanya aktif sebagai kyai pesantren yang sibuk dengan urusan internal santri saja. Diluar itu, kyai maimon beberapa kali terjun langsung dalam hal agenda agenda kebangsaan. Kyai Maimoen beberapa kali hadir acara besar di Istana presiden.

Buku ini menyajikan beberapa informasi menarik berkaitan dengan sosok kyai Maimoen zubair yang mana bisa dijadikam uzwah bagi siapapun. Total ada 7 bab pokok bahasan dalam buku ini. Pada Bab 1.  Penulis menjelaskan terkait efektivitas Kyai dalam mendidik santri. Bab 2. Mengenal sosok KH. Maimoen zubair. Bab 3. Kita diajak menyelami pemikiran" besar KH. Maimoen, pada Bab 4, 5, 6 dan 7 penulis memaparkan keteladanan KH. Maimoen dalam mendidik santri, keteladanan dalam mendidik Anak serta dakwah kebangsaan.

Beliau memiliki 10 orang putra;
• Anak: Abdullah Ubab Maimun
• Muhammad Najih Maimun
• Majid Kamil Maimun
• Sobihah Maimun
• Abdul Ghofur Maimun
• Wafi Maimun
• Muhammad Idror Maimun
• Abdul Roub Maimun
• Rodhiyah Maimun
• Taj Yasin Maimun

Buku KH. Maimoen Zubair
Sang Guru Bangsa