Masih tentang usaha Foto Copy (Cipta Print) saya yg jalan ditempat.
Awal tahun kemarin memang secara terbuka saya nyatakan untuk dijual. Jadi, saya bikinlah foto dan keterangan dijual atau oper kontrak usaha foto copy. Beberapa memang ada yg nanyak harga, dan setelah saya kasih harga tak ada kabar lagi. Beberapa nanyak apakah bisa beli alatnya saja. Saya jawab kalau semua atau minimal separuh bisa, dan kemudian hilang lagi. Sampai akhirnya ada teman yang sanggup beli dan mau DP. Karena saya kenal baik di jalur formal, saya bilang jangan lgsg DP, dicek aja dulu barangnya dan barang apa aja yang mau diambil. Akhirnya dibuatlah janji temu untuk cek barangnya dulu ke toko. Dan akhirnya tidak janji temu untuk cek barang tidak juga terlaksana, mesin sayapun gagal terjual.
Karena tidak juga terjual, Mau tidak mau usaha ini harus saya buka dengan harapan bisa sedikit menutupi biaya sewa, karena meskipun cipta print tutup, argo sewa tetap berjalan normal. Selain itu, sambil lalu saya jadikan kantor Cipta Publishing menerima Client. Selama ini cipta memang numpang kantor di tempat Sarung IDN, dan beberapa kali client cancel order saat mampir ke kantor cipta tidak ada alat perlengkapan cetak buku. Nah, paling tidak mesin dan perlengkapan cetak di toko Foto Copy ini bisa menyakinkan calon client, hahaha.
Dan sampai sekarang Cipta Print tetap buka dengan anggaran subsidi dari penerbitan buku Cipta Publishing. staf yang bantu jaga juga kami minta untuk layout atau desain kafer buku. Sehingga paling tidak Usaha yg menguras banyak duit ini bisa tetap berjalan dengan tegak.
0 comments:
Posting Komentar