Minggu, 05 Juni 2022

Kenapa Gambar Lebih Disenangi Daripada Tulisan

Bismillahirrahmanirrahim.


2 hari yg lalu tepatnya tgl 3 Juni 2022 ada meme menarik yg dipos di Instagram Ciptapublishing. Isinya cukup membuat aku tersinggung dan ngakak sendiri. Tersingging kok meme ini rasanya nyindir aku, ngakak ya karena emang fakta sosial yang rasanya banyak orang yang membaca buku cuman liatin gambarnya aja.


Meme tersebut seakan mau bilang bahwa jika dipersentasi 1 sd 100, orang membaca buku bergambar, 95% lebih memilih untuk melihat gambarnya, sementara porsi untuk membaca tulisan/isi dalam buku 5% saja. Kan bgsttt.

Tapi rasanya emang bener sih, aku sendiri juga kalau baca buku yg ada gambarnya, apalagi sajian gambarnya menarik, bisa lama Banget melototin gambarnya. Bahkan saya lebih memilih menghabiskan 50 halaman buku bergambar daripada 5 lembar buku yg berisi tulisan saja, tapi sekarang perlahan sudah menyesuaikan, 😁. Beberapa temen juga banyak yg aku pergokin gitu juga, bahkan ada yg sampai level gak moco tulisane blasss. Karuan baca komik le, isine mek gambar kabeh. 😁


Oke soal kenapa orang saat membaca buku bergambar lebih cendrung melihat gambar/ilustrasi daripada membaca dan memahami isi bukunya. Berikur beberapa alasan ilmiah yang saya temukan dibeberapa sumber.

Pertama dikenal dengan istilah picture superiority effect, yaitu teori yang menyatakan bahwa manusia lebih bisa mengingat gambar daripada tulisan. Contoh: Ketika teman teman diminta membayangkan ayam goreng, saya yakin 100%, pikiran temen temen akan menuju gambaran bentuk ayam goreng enak dan empuk, dalam sajian siap santap,  bukan susunan huruf a-y-a-m g-o-r-e-n-g.

"The picture superiority effect refers to the phenomenon in which pictures and images are more likely to be remembered than are words"

Kedua, Gambar tidak hanya lebih mudah dipahami, tapi juga lebih mudah untuk diingat daripada kata kata.hal ini karena kata akan tersimpan si memori jangka panjang, sedangkan gambar karena bisa memuat kode visual dan verbal bisa disimpan didalam memori jangka pendek dan jangka panjang.

"Pictures are not only more effortless to recognize and process than words, but also easier to recall. When words enter long-term memory they do so with a single code. Pictures, on the other hand, contain two codes: one visual and the other verbal, each stored in different places in the brain"


Ketiga, Otak manusia itu lebih suka dengan segala sesuatu yang bergambar dan berwarna. Karena gambar bisa memiliki sejuta arti sedangkan warna akan membuat segala sesuatu menjadi lebih hidup," ujar Bobby Hartanto, MPsi dalam acara konferensi Smart Parents Membantu Orangtua Gali Potensi Anak Pada Golden Periode di Annex Building Wisma Nusantara Complex, Kamis (22/7/2010).

"Semakin banyak rangsangan tepat yang diterima oleh anak, maka anak akan semakin baik dalam mengingat. Serta koneksi antar neuron akan semakin banyak dan struktur otak akan rapat," ungkapnya.


Selain itu, teori lain menunjukkan bahwa gambar dianggap lebih mencolok karena memuat warna-warna yang menggambarkan dan mewakili daripada tulisan sehingga kita lebih mudah mengingat gambar.

Jika teman teman mengalami hal serupa, gak usah risau, menurut pakar memang otak kita lebih doyan variasa bentuk dan warna 😁.
Ilustrasi membaca buku bergambar
By: Www.ciptapublishing.id


Sources:
Curran, T.; Doyle, J. (2011). "Picture superiority doubly dissociates the ERP correlates of recollection and familiarity". Journal of Cognitive Neuroscience23 (5): 1247–1262. doi:10.1162/jocn.2010.21464PMID 20350169S2CID 6568038.

Dewan, P. 2015. Words Versus Pictures: Leveraging the Research on Visual Communication Pauline Dewan. The canadian journal of library and information practice and Research. 10(1). 2015.

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-1404800/otak-lebih-suka-gambar-dan-warna

0 comments:

Posting Komentar