Apa Itu Personalitas dan Personalitas
Seperti biasa
saya biasa, disela waktu luang menjaga anak yang masih 15 bulan, saya biasa
mendengarkan podcast via youtube. Pagi ini saya mendengarkan obrolan menarik
antara budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun) dengan putra Sulungnya Mas Sabrang
Mawu Damar Panuluh (Noe Letto) di channel cuknun.com. obrolanya menarik dan menurutku
sangat bermanfaat, karena itu saya coba untuk untuk terjemahkan obrolan beliau
berdua dengan bahasa saya sendiri melalui tulisan ini.
Personiltas dan
identitas merupakan dua komponen yang melekat pada diri setiap individu.
Personalitas merupakan hal yang dimiliki seorang
dimana dia tidak punya keputusan untuk mendapatkannya. Seorang tidak bisa
memilih (memutuskan) personalitasnya sendiri, karena itu merupakan hal yang melekat
padanya sejak dia pertama kali dilahirkan. Contoh; kita dilahirkan di Indonesia
dari keluarga berada dengan kulit sawo matang rambut kriting, hidung mancung
itu merukan personalitas. Siapapun tidak bisa memilih mau dilahirkan dinegara
mana dan bentuk tubuh seperti apa. Hal ini dalam ilmu agama dikenal dengan
istilah takdir. Kalau dalam ilmu pengetahuan soal rambut kriting, kulit hitam,
hidung mancung dan seterusnya itu merupakan hasil persilangan genitik orang tua
kita.
poinnya disini
adalah, personalitas itu ibarat wadah kosong yang dimiliki seorang yang baru
lahir. Namanya wadah tentu bermacam macam bentuknya, ada yang berupa gelas,
mangkok, gelas panjang, gelas bundar dan lain sebagaianya. Tentu wadah
(personalitas) tersebut akan mempengaruhi terhadap sesuatu yang akan masuk
kedalam yang akan menjadi bagian wadah tersebut. Nah sesuatu yang menjadi isi
dari wadah tersbut itulah yang dikenal dengan identitas. Seperti wadah yang
bisa diisi apapun, Siapapun berhak menjadi apa saja.
Identitas itu sifatnya pilihan, semua orang berhak
menjadi apa saja dan punya identitas apa saja sesuai dengan kemampuan yang dia
miliki. Anda yang punya personalitas A bukan berarrti harus ber Identitas A.
Orang yang lahir sebagai anak presiden tidak wajib menjadi presiden, dan
seterusnya.
Soal keterkaitan
Personalitas dan Identitas, tentu keduanya saling berkaitan dan mempengaruhi
satu sama lain. Bayi yang lahir dari orang tua kulit putih x hidung mancung biasanya tidak jauh beda dengan bapak ibunya,
bayi yang dilahirkan dari keluarga seniman biasanya akan memiliki nilai seni
yang lebih daripada bayi yang dilahirkan dari orang tua bukan seniman. itu
semua personalitas bawaan dari orang tua. Personalitas itu biasanya akan
membentuk identitas. Seorang yang memiliki personalitas skill sepak bola akan
lebih cendrung mencintai sepak bola, anak dengan personality music akan suka
bernyanyi atau bikin lirik lagu. Karena itu, sebagai orang tua, penting bagi
kita untuk mamahami personalitas anak kita sedini mungkin, dengan mamahami personalitas
anak, kita jadi paham kecerdasan
kognitif dan psikomotorik anak dengan baik. Sehingga kita tidak perlu maksa anak untuk
melakukan sesuatu yang dia tidak senangi, melainkan kita bisa mendorong anak
terhadap hal yang menjadi kesukaannya sedini mungkin.
Umumnya, orang
yang mengerjakan satu hal karena unsur paksaan tidak akan mendapatkan hasil
maksimal. Berbeda dengan yang melakukan sesuatu karena suka, tentu akan
dikerjakan dengan penuh tanngung jawab dan akan membuahkan hasil lebih
maksimal.