Kamis, 04 Oktober 2018

Membangun Harapan ala Dahlan Iskan

Tulisan ini adalah hasil stabilo saya terhadap buku karya Dahlan Iskan yg berjudul “Oleh-Oleh Dari Kantor BUMN” yang tak lain merupakan kumpulan esai beliau saat menjabat sebagai menteri BUMN 2009-2014.  Saat masih menjabat menteri BUMN dahlan iskan aktif menulis di kolom mingguan jawa pos yg diberi tema “MANUFACTURING HOPE”, buku ini adalah series dari essay tersebut. Menceritakan kepada kita tentang lika liku perjalan beliau saat jadi menteri. Total ada 256 judul dalam buku ini dan semua adalah fakta lapangan yang dialami pak dahlan dalam meNjalankan tugasnya sebagai Menteri.
Cover Depan Manufacturing Hope
Dahlan Iskan pada saat menjadi menteri BUMN langsung membuat satu terobosan baru, yaitu melarang pejabat atau karyawan kementerian BUMN yg berkunjung ke daerah atau ke perusahaan BUMN menerima pemberian baik sekedar tiket hotel/pesawat, oleh oleh atau dalam hal apapun.
Melalui esai manufacturing hope ini pak dahlan menceritakan kepada kita tentang bagaimana solusi menyikapi kenaikan BBM yg memicu demonstrasi, strategi dan langkah agar kita bisa produksi minyak dalam negeri bisa ditambah. tentang pembangunan infrastruktur (Jalan tol, bandara, pelabuhan, stasiun kereta) yg tidak dibiayai APBN tapi dari Keroyokan Perusahaan dibawah BUMN. Soal temuan anak baterai Lithium oleh anak bangsa yg bisa gunakan untuk mobil listrik, soal prestasi pertamina yang masuk fortune global 500 di urutan 122 pula, soal budidaya ikan yang baik, soal kondisi pertanian yang gagal panen karena tikus hingga harus dibentuk sniper khusus bergaji 1500/1 tikus, soal masalah pupuk yang mahal dan tak merata, soal industri, soal transportasi (Darat, laut atau udara), soal listrik, soal jalan toll, soal bangkrutnya BUMN, soal garam madura yang akhirnya bisa menjadi cairan Infus dan atau soal soal problem bangsa indonesia yg harus segera diselesaikan secepatnya.
Orang yg pernah serius dalam satu hal dan berhasil Umumnya akan lebih serius dalam melakukan hal lainnya. Demi memotivasi masyarakat dalam melakukan Revolusi dan Inovasi pengetahuan, seringkali belaiu menjanjikan berbagai macam hadiah asal berhasil. Hadiah itu bisa berupa bantuan pendanaan, pinjaman modal awal, produknya dibeli, dibantu pasarkan dan janji motivasi lainnya. Bahkan pernah ada salah satu anak buahnya di PLN karena motivasi akan dibelikan mobil bila berhasil, setelah proyeknya sukses dibelikan mobil avanza dari uang pribadi.
Dengan membaca buku ini mungkin bisa sedikit menggambarkan soal soal tersebut diatas yang terjadi selama 5 tahun kepemimpinan beliau di BUMN. Sebagai salah satu wartawan yg telah puluhan tahun berkecimpung dalam dunia kepenulisan terlihat menjadikan penyampaian esai ini terasa sangat ringan dan mudah dipahami.
Kata beliau 

“Menularkan pesimisme Cuma perlu modal gombal, tapi membangun harapan harus dengan kerja keras dan hasil nyata”.

Cover Belakang Manufacturing Hope

NB: Teman teman yg suka membaca tulisan abah Dahlan Iskan yg terbaru bisa melalui https://www.disway.id/ , Tiap hari beliau selalu update tulisan menarik di link tersebut.

Jumat, 31 Agustus 2018

Belajar Olahraga Kehidupan Dari Asian Games 2018*


Jauh hari sebelum Asian games 2018 secara resmi dimulai pada 18.08.18, pembicaraan soal pesta olahraga yang diikuti oleh 45 negara ini sangat ramai dan menjadi primadona terutama dikalangan generasi Melenial. Sampai saat Tulisan ini di buat, Serba serbi Asian games masih menjadi trending topic di berbagai medial baik Luring atau Daring. Apalagi keberhasilan Atlet kita yg sudah melebihi dari target pemerintah untuk masuk 10 besar dan minimal 16 medali emas telah terlaksana bahkan menjadi 30 Emas, 23 perak, 37 perunggu (per/31/8/2018) dan Masuk 4 besar. Mengenai hal bagaimana Asian games benar benar menyatukan nasionalisme dan persaudaraan sebangsa sudah banya tulisan dibuat soal itu baik yg cetak atau elektronik.
Sebenarnya saya ingin menulis soal Asian games ini sejak lama, ya sebelum pesta olahraga 4 tahunan terbesar se asia ini di mulai. Sebelum Pembukaan yg super meriah dan menakjubkan itu dimulai, yang panggungnya pakek gunung,  yg presiden tuan rumahnya hadir ke acara jumping pakek moge itu. Yang rame setelah pembukaan soal itu beneran apa pakek stuntman. Hahaha !!!
excited stage at opening ceremony asian games 2018
Hari ini (31/09/2018) saat saya melaksanakan sholat jumat di masjid Nasional Al akbar surabaya, Tema Khotbahnya menarik, “Sportivitas dan Spiritualitas Olahraga; Refleksi Asian Games” oleh Dr. H. Khoirul Anwar. M.Ag. Dua kata terakhir pada tema tersebut mengingatkan Saya pada Niat saya yg tidak terlaksana dan entah kenapa saya merasa harus meneruskan Niat usang itu, ya niat nulis soal Asian Games, padahal sudah ngumpulin data ini itu juga. Tapi konten tulisannya beda jauh, karena niat saya yang dulu sudah tidak pas lagi ditulis sekarang alias sudah kadaluarsa, hohoho !!!
Kembali ke materi Khotbah, Saya merasa campur campur saat Tema Khotbah tadi dibacakan oleh Humas Masjid Al akbar. Ya merasa aneh, merasa ganjil, merasa senang, merasa bangga dan merasa semuanya. Asian Games masuk Masjid gigigi J.
Dalam permainan olahraga, ada 4 hal yang dapat kita jadikan pelajaran sebagai hikmah kehidapan;
Pertama, dalam setiap pertandingan olahraga, ada aturan yang melarang terjadinya kekerasan, baik antar pemain/atlet, panitia, atau seporter. Siapapun yang melaggar aturan tersebut akan mendapat sanksi yang berat, bisa berupa denda, didiskualifikasi atau bahkan akan dilarang bertanding selamanya. Begitupan dalam ajaran Islam, allah melarang kita untuk melakukan kekersan antar sesama terutama kepada mereka  yang lemah. Bahkan saat dalam perang sekalipun Kita dilarang menyiksa apalagi sampai membunuh musuh yang telah menyerah. Semua ada batasan dan aturan sesuai porsinya, Jika perlombaan Ada aturan yg harus dilaksanakan, begitupun dalam hidup. Ada batasan batasan dimana kita boleh dan tida melakukannya.   
Kedua, Keadilan, dalam setiap pertandingan olahraga harus berdasarkan keadilan. Guna menjaga agar pertandingan berjalan dengan benar dan adil, maka diperlukan seorang juru/wasit. Seorang juri/wasit pertandingan harus berlaku adil. Dalam penyelenggaraan Piala dunia Sepak bola kemarin, Pihak menyelenggara (FIFA) bahkan sampai harus menggunakan Teknologi VAR (Video Assistance Refree) agar setiap pertandingan berjalan seadil adilnya. Konsep keadilan ini harus juga diterapkan dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi sosial, dalam bermasyarakat dan terutama dalam kehidupan umat beragama. kita dilarang keras melakukan kecurangan sekecil apapun dalam hidup, karena itu pasti merugikan orang lain. Anda yang masuk sekolah favorit karena curang, anda telah mengambil hak orang lain, anda yg jadi Birokrat, Akademisi, Polotisi atau pembisnis suskes tapi dengan cara tidak adil, maka anda secara tidak langsung telah mengambil apa yg seharusnya menjadi hak orang lain.
Dalam Ayatnya Allah berfirman “Janganlah kebencianmu pada suatu kaum membuatmu berlaku tidak adil, berbuat adillah karena itu mendekatkan kalian pada taqwa”.  (QS. Al-maidah: 8)
Tiga, hal yang dapat kita jadikan refleksi pelajaran, bahwa dalam pertandingan apapun dalam olahraga pasti ada Batasan waktunya, dalam sepak bola, 45 menit x 2, jika skor sama diperpanjang 15 menit x 2, jika masih sama ada adu pinalty, sampai ada pemenang dan yang kalah. Terkadang team yg dari awal kalah bermain imbang di akhir waktu dan menang adu pinalty. Begitupun juga dalam hidup, Tak ada kehidupan yang abadi, semua ada waktunya. Akan ada waktu kita di atas (sukses) juga akan ada waktu dimana kita harus dibawah (gagal). Merekan yg gagal di awal jangan sampai anda cemooh, karena bisa jadi dia akan berjaya di akhir pertandingan hidup. Atau mereka yg sukses dan berjaya saat masih muda, jangan terlalu di agungkan, karena bisa jadi mereka akan gagal dan jatuh saat menjelang akhir pertandingan. Jalan hidup tidak ada yang tahu kecuali Allah, kita hanya berusaha bermain memenangkan setiap pertandangin, hasil akhir kita pasrahkan kepada yg maha esa. Apakah nanti kita akan memenangkan permainan hidup dan layak mendapat medali dikemudian hari, manusia hanya berusaha Allah lah yang menenutukan semuanya.
Firman Allah: “sesungguhnya hidup didunia hanyalah permainan dan senda gurau saja” (QS. Al an’an: 32)
“setiap yang bernyawa pasti akan menjumpai kematian” (QS. Al imron: 185)
Empat, bahwa olahraga mampu menyatukan perbedaan saya rasa hampir semua orang sepakat. Perbedaan agama, suku, ras, golongan bahkan sampai perbedaan politik yg saat ini sedang anget angetnya terasa hilang ditelan euforia Asian games. Moment saat 2 tokoh nasional yang akan bertarung memperebutkan kursi RI 1 saling berpelukan dibalut bendera merah putih adalah peristiwa paling membahagiakan rakyat indonesia. Semangat nasionalisme dan persatuan dalam olahraga itu harus bisa kita tampilkan dalam kehidupan nyata. Islam mengajarkan kita agar menjaga persatuan dan persaudaraan antar sesama manusia. 
foto Jokowi dan Prabowo berpelukan
Firman Allah “Berpegang teguhlah kalian kepada (Agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai” (QS. Al imron: 103)

Jika olahraga Asian games merupakan ajang untuk memperebutkan medali emas, maka olahraga kehidupan harus kita jadikan ajang meraih nikmat keabadian bersama Tuhan.

Salam Sportivitas Menuju Spritualitas.

*Tulisan ini saya sadur dari materi Khotbah Jumat pada 31/08/2018 oleh Dr. H. Khoirul Anwar M.Ag di Masjid Nasional Al akbar surabaya, sebagian besar ada perubahan dan tambahan dari saya sendiri.

Sabtu, 04 Agustus 2018

Dengan Nama Allah Hidup Sukses (Bahagia) Tanpa Bunuh Diri


Jumat 3 agustus kemarin saya bersama teman melaksanakan sholat jumat di masjid nasional al akbar surabaya, khotibnya Dr. KH. Imam Mawardi (Dosen Uinsa dan pengasuh ponpes Alif lam Mim Surabaya). Tema khotbahnya “Hidup Bahagia dengan Menyebut Nama Allah dan Bersama Allah”

Poin ceramah beliau yg saya tangkap adalah jika kita mau hidup bahagia, senang, tentram, maka sebutlah nama Allah dalam setiap hal dan keadaan. Saat sedang susah, sedang dalam keadaan tidak berdaya, sedang takut maka sebutlah nama Allah. Sebesar apapun masalah kita atau seberat apapun cobaan yg kita hadapi jika kita menyandarkan kepada Allah yg maha besar maka kita akan diberikan kelapangan dan kebesaran jiwa dalam menghadapinya.

Setiap orang yg hidup dengan nama Allah dan bersama Allah maka tidak akan ada perasaan Gelisah, Takut, Putus asa, apalagi sampai berniat mengakhiri hidupnya. Berapa banyak orang yg kaya atau yg punya jabatan tinggi, tapi tidak bahagia. Ada perasaan gelisah yg justru mereka sendiri tidak tahu penyebabnya. Ternyata jabatan dan kekayaan yg melimpah bukanlah sumber kebahagiaan hakiki bagi manusia.

Dari pidato beliau saya jadi teringat beberapa kasus bunuh diri yg kerap kali terjadi justru dikalangan orang orang jabatan tinggi dan bergelimang harta.

Masih ingat dengan Chester Bennington, Vokalis group band legendaris dunia yg memiliki jutaan ribu penggemar di seluruh dunia. Ditengah ketenaran nama dan kesuksesan karir siapa kira chester akan mengangiri hidupnya sendiri. Tapi itu terjadi, vokalis “Linkin Park” itu ditemukan meninggal gantung diri di rumahnya los angeles pada 20/07 2017. Atau kasus Barry Sherman miliarder asal toronto kanada pada 5/12/2017 ditemukan meninggal di rumahnya sendiri (https://torontosun.com/). Jawa pos 31/7/2018 kemarin merilis daftar bunuh diri lansia di singapura sepanjang tahun 2017 sebanyak 129 orang. Terbanyak dalam sejarah.

Tiga poin diatas Ini hanya contoh kecil dari berbagai kasus bunuh diri yg banyak terjadi di berbagai belahan dunia. Data WHO merilis ada sekitar 800.000 orang meninggal karena bunuh diri setiap tahun, artinya setiap hari ada sekitar 2.185 orang meninggal karena bunuh diri www.who.int/mental_health/prevention/suicide/suicideprevent/en/.

Disini muncul pertanyaan,  Kenapa banyak sekali mereka yg mengakhiri hidupnya, ada apa gerangan?. bahkan tidak sedikit mereka dari kalangan orang yg dapat dikatakan sukses, terkenal, hidup mewah, memiliki banyak fans. Tapi kenapa mereka memilih mengakhiri hidupnya ?.

Apapun Penyebabnya, Jika kita ingin mencapai hidup bahagia maka yakinlah  bahwa

”sebesar apapun masalah yang menimpa, percayalah bahwa kuasa Allah jauh lebih besar kemudian Sebutlah NamaNYA dan Hiduplah bersamaNYA”.
 

Terima kasih


Jumat, 27 Juli 2018

Trend Kopi Nusantara dan Jenisnya

Roasted Bean Kopi Arabika
Bisnis Kopi saat ini tengah naik daun, dalam beberapa tahun terakhir banyak bermunculan kedai kopi  dari kota sampai pelosok desa. Salah satu hal yg mendukung berkembangnya Kedai kopi adalah life style  generasi Melenial yg banyak berenteraksi lewat gadge. Sehingga wajar jika mereka menjadikan kedai kopi bukan hanya sebagai tempat melepas penat menikmati waktu luang saja, tapi juga sebagai kantor bagi banyak pekerja lepas atau pegewai kantoran yg bertugas di luar jam kerja. Tentu Mereka menjadikan kopi sebagai bagian tak terpisah saat bekerja di kedai kopi.

Salah satu faktor penting lainnya yg menyebabkan merebaknya kedai kopi adalah tren kopi itu sendiri yg saat ini sedang menjadi perhatian banyak kalangan. Bahkan Saat ini Minum kopi bukan lagi kebutuhan tapi sudah menjadi passion atau gaya hidup di berbagai kalangan. Para penikmat kopi tidak hanya menyesap rasa kopi, tapi juga menyasar sejarah, asal biji, pengelolaan, hingga proses penyajiannya. Bahkan pertumbuhan kunsumensi kopi nasional menurut gabungan ekportir kopi indonesia tercatat mengalami pertumbuhan 2,43 persen tiap tahunnya. sejalan dengan meningkatnya penikmat kopi di dalam negeri, banyak usaha coffe shop (kedai kopi), sekolah Baracik (Barista), Rumah sangrai (Roaster House) Bermunculan diberbagai daerah. 

Sementara di kalangan pemasok (petani), dampak dari demam kopi menjadikan petani semakin bergairah meningkatkan panen kopinya, baik kuantitas dan kualitas. Istilah Kopi Nusantara yg lagi naik daun membawa banyak berkah bagi petani kopi, karena harga yg mengalami kenaikan sampai 2-3 kali lipat dari harga semula. Para petani yg semula menjaul hasil panennya kepada pengepul atau tengkulak kini sudah banyak yg menjual langsung ke pembeli, bahkan sudah banyak koperasi diberbagai daerah yg menjadi pemasok langsung ke pembeli baik dalam negeri maupun luar negeri.

Meningkatnya demam kopi tak lepas dari dari apa yg disebut sebagai gelombang ketiga, yaitu para pecinta kopi yg tidak sekedar mencicipi varian rasa dibalik tiap gelasnya saja, tapi juga mencari tahu bagaimana sejarah, tempat tumbuh, proses budidaya tamanan, cara panin, pengeringan, sangrai, penggilingan, hingga proses penyajian terhadap kopi itu sendiri.

berikut berbagai macam jenis kopi yg tumbuh di indonesia:

Arabika:

Coffea Arabica merupakan spesies pertama yang dibudidayakan untuk minuman kopi di ethiopia, spesies kopi ini memiliki kandungan Kafein 0,8-1,4 persen. Cocok di tanam di lokasi beriklim kering dengan elevasi 700-1.700 di atas permukaan air laut, hal ini karena tanaman jenis ini termasuk tanaman yg rentan terkena penyakit karat daun yg biasanya menyerang tanaman dataran rendah.
2016 Produksi perkebunan arabika 137.900 Ton per tahun atau sekitar 27 persen dari total produksi kopi nasional (kompas, edisi maret 2018).
Kopi arabika antara lain: Aceh Gayo, Kopi Toraja, Kopi Papua Mamena, Kopi Flore Bajawa, Kopi Bali kintamani, Kopi Lombok, Kopi Solok, dll.
Kopi Arabika


Robusta:

Pohon kopi robusta pertama kali di kongo pada 1898 . banyak pecinta minuman kopi menyebut kopi ini sebagai kelas dua, karena rasanya lebih pahit, tidak memilika varian rasa dan kafein yg lebih tinggi. Pohon kopi jenis ini lebih tahan hama, karenanya jenis kopiRobusta banyaktumbuh di dataran Rendah di bawah ketinngian 800 M permukaan air laut.
2016 Robusta mendominasi produk kopi nasional yaitu 465.600 ton atau sekitar (kompas, edisi maret 2018). Macam macam kopi robusta antara lain: kopi dampit malang, kopi lanang banyuangi, kopi Sidikalan Dairi, Kopi Merapi, Kopi temanggung, Kopi Lampung, Kopi Bali Tabanan, dll.
Kopi Robusta


Selain dua jenis kopi ini ada jenis kopi 

Liberika

Varian ini pernah ditanam di indonesia sebagai pengganti kopi arabika yg mudah terserang hama, namun saat ini tidak terdapata lagi jenis kopi ini. Spesies ini berasal dari liberian bagian barat afrika.

Saat ini indonesia menjadi negera penghasil kopi terbesar ke empat dunia setelah brazil, Vietnam dan Kolombia. Bagaimanapun juga kita punya luas lahan yg lebih besar dari pada ketiga negera tersebut, saya optimis pada waktunya indonesia akan menjadi pemasok kopi dunia terbesar no 1.



Salam secangkir KOPI

Jumat, 02 Maret 2018

Dasar Dasar Morfologi


saya menjadi semangat untuk melanjutkan tulisan kecil ini di blog karena saya perhatikan tulisan saya sebelumnya yang membahas linguistic makro dan mikro mendapat banyak atensi dari netizen. Mungkin tulisan ini bisa sedikit membantu teman teman mahasiswa terutama mereka pada program studi ilmu bahasa (linguistik) baik bahasa daerah, bahasa indonesia, atau bahasa asing.

Morfologi

Morfologi atau dalam English text disebut morphology mempunyai dua pehaman makna berbeda; dalam kajian ilmu alam morfologi menjadi bagian ilmu biologi yang berhubungan dengan dengan bentuk organisme hidup beserta hubungan antar struturnya. Sedangkan dalam kajian ilmu bahasa (linguistic), morfologi didifinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk kata.

Karena tulisan ini sebagai lanjutan daripada tulisan saya sebelumnya yang membahas tentang phonology, maka disini saya hanya membahas morphologi dalam konteks kajian ilmu linguistic.

Difinisi Morfologi
Sebagaimana penjelasan diatas Secara sederhana Morfologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bentuk kata. Dalam Wikipedia.org morfologi adalah ilmu yg mempelajari tentang struktur kata/phrase/kalimat serta hubungan terhadap struktur lainnya dalam satu bahasa yang sama. Sedangkan menurut abdul chaer (2012) menyatakan bahwa dalam kajian morfologi akan dibicarakan seluk beluk morfem dan proses morfemis hingga menjadi kata sebagai satuan terkecil dari sintaksis. JWM Verhaar dalam bukunya Asas Asas Linguistik Umum (2012) mendifinisikan morfologi sebagai satuan satuan dasar bahasa sebagai  satuan gramatikal (satuan yang memiliki arti mandiri). Contoh; kata Berhak. Secara fonologis kata tersebut terdiri dari 6 fonem (B, E,R, H, A,K), dan 2 satuan minimal morfologis (Ber dan Hak); satuan minimal gramatikal inilah yang dinamakan morfem. Demikian pula kata Unable “tidak dapat/sanggup” terdiri atas 6 fonem (U, N, A, B, L, E) dan 3 morfem (U-Na-ble).
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa morfologi adalah study (pembelajaran) tentang proses bentuk kata. Karena materi morfologi biasanya lebih utuh membahas tentang proses morfemis sebagai bagian terkecil kata yang memiliki arti gramatikal tersendiri (independent)

Morfem
Morfem adalah satuan betuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara relative stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian makna yg lebih kecil, contoh; kepasar dan kemasjid; bentuk ke pada dua kata tersebut mempunyai 1 makna (Menuju) dan merupakan kata yang tidak bisa dikecilkan/dipisah lagi. Kedua pada kata kedua/ketiga; kata ke pada contoh ini menunjukkan arti yang sama yaitu urutan. Ke pada 2 contoh tersebut disebut morfem karena mempunyai makna sendiri dan tidak bisa dibagi atas bagian makna yg lebih kecil lagi.
Sekarang kita coba analisa kembali, morfem Ke pada 4 contoh diatas apakah termasuk morfem yang sama atau tidak. Sebagaimana penjalasan diatas Ke pada contoh kepasar dan kedua atau kemasjid dan ketiga bukanlah morfem yang sama, meskipun bentuknya sama keduanya bukan morfem yang sama karena tidak memiliki persamaan arti.
Pemahaman terhadap makna kata menjadi sangat penting sebelum kita menyatakan suatu bentuk adalah morfem atau bukan. Perhatikan bentuk berikut;
Menelantarkan,
Telantar,
Lantaran
Pada bentuk diatas meskipun lantar menskipun disebut berulang ulang bukanlah bentuk morfem karena tidak ada maknanya.
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa morfem adalah bentuk yang sama dan terdapat berulang ulang dan satuan bentuk yang lain.


Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan.

Sumber referensi:
Wikipedia.org
Oxford learner’s pocket Dictionary (fourth edition)
J.W.M. Verhaar. (2012). Asas asas linguistic umum. Yogyakarta; UGM press.
Chaer, Abdul. (2012). Linguistik umum. Jakarta; Rineka Cipta.

Dan berbagai sumber lainnya.