Selasa, 29 Agustus 2017

Soekarno



"A thousand of old man are just able to dream, but a young man is able to change the word" "Seribu orang tua hanya bisa bermimpi, tapi seorang pemuda mampu merubah dunia"

By: soekarno, indonesian proclamator, first indonesian president.

#soekarno #indonesia
#heroesqoutes #md_quote
#qoutesoftheday #myqoutes

Rabu, 21 Juni 2017

Diskusi Hak Angket Terhadap KPK (Pelemahan atau Penguatan)

Source: @KPK_RI
Sebagaimana dikatakan dan menjadi isu seksi di berbagai media yaitu perihal pegajuan Hak Angket terhadap Komisi Pembrantasan Korupsi (KPK) oleh DPR RI yang sudah disahkan di paripurna dan sudah dibentuk Pansus Anket. Sampai saat ini perihal ini masih menjadi tranding topic yang terus diperbincang Plus-Minus (Pro-Kontra) oleh publik Nasional. Berkaitan dengan gonjang ganjng Hak Angket ini, hari selasa kemarin (20/06/17) saya bersama teman-teman dari Indonesia Belajar Institute (IBI) dan beberapa pegiat anti korupsi jawa timur berkesempatan hadir dalam forum diskusi yang diselenggaraan oleh KPK di Komisi yudisial RI kantor penghubung jawa timur (Jl. ngagel jaya tengah III No. 8). Diskusi ini menganggkat tema “Menyikapi Hak Angket DPR RI Terhadap Pelaksanaan UU KPK”.
Karena model agenda ini dimodel Sharing Discussion seehigga tidak bergantung pada nara sumber, tapi bersifat dialog dan sharing gagasan. berikut pemaparan tiga orang team KPK yang saya susun kembali dalam bentuk narisi:
Sebenarnya proses pengauan Angket (upaya pelemahan) KPK bukan saat ini saja, tapi dulu pernah juga dilakukan tapi batal. Megenai proses angket yg terjadi saat ini oleh DPR RI, KPK hampir tiap hari menerima dukungan dari berbagai kelompok masyarakat, baik yang datang langsung ke kantor atau dalam bentuk lainnya. Sedari awal kita tau bahwa proses sidang pengambilan keputusan pengajuan hak angket ini sudah tidak prosedural (pimpinan sidang mengetok palu secara sepihak) tanpa pandangan anggota/fraksi. Hal ini (mungkin sekali) terjadi sehubungan dengan penangangan kasus korupsi mega proyek E-KTP yang sedang ditangani oleh KPK dimana beberapa pimpinan DPR dan politisi terindikasi (terduka) terlibat dalam kasus ini. Bahkan apakah ini kebetulan atau bagaimana selian dari 19 dari 24 orang anggota Pansus Angket itu adalah mereka yang terduga kuat terlibat dalam kasus E-KTP, ketua pansus juga mereka yang terduga terlibat, secara akal sehat ini sulit untuk tidak dikatakan sebagai pelemahan Terhada kinerja KPK.
Berdasarkan slide materi yang di presentasikan oleh team KPK menyatakan bahwa kalaupun angket ini nanti berjalan, hasilnya juga tidak bisa melakukan tindakan real terhadap KPK selain rekomendasi saja terhadap Presiden, karena DPR tidak punya hak Eksekutoral, tapi ada kemungkinan DPR nanti akan mengarah kepada revisi UU KPK, itu yang dicemaskan oleh KPK dan Masyrakat.
Selesai diskusi formal, saya menenyakan lebih jauh mengenai kelembagaan dan hal yang berkaitan dengan KPK. Berikut rangkuman yang saya dapatkan:
Tiap hari kami (KPK) menerima ribuan pengaduan dari masyarakat terkait korupsi, padahal total jumlah personel KPK dari Pimpinan sampai Penjaga itu hanya 1.400 orang saja.  Dengan spesifikasi mereka yang bergerak sebagai eksekutor yaitu; 150, penyidik, 150 penyelidik, 200 orang jaksa. Hal ini tentu masih belum bisa optimal untuk menindak semua laporan tersebut.  Oleh karena itu, dalam proses penanganan tindak korupsi, KPK tidak serta merta melakukan tindakan berdasar laporan tersebut, Tapi harus melewati proses Expose case (gelar perkara) di jajaran internal terlebih dahulu, dalam proses ekpose ini nanti di akan di paparkan dan ditentukan kasus mana yang lebih kuat ada indikasi korupsi untuk kemudian diputuskan secara bersama antara Pimpinan, penyidik, penyelidik, dan unsur-unsur lainnya, jika semua element sepakat maka  akan dikeluarkan Sprindik, surat penyadapan (jika perlu), dan surat pendukung lainnya. Jadi tidak ada istilah menarget/melindungi orang itu dalam KPK, walaupun ada kemungkinan berhasilnya sedikit, karena dalam proses gelar perkara tersebut baik pimpinan dan anggota punya posisi suara yang sama.  Bahkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) juga harus melewati proses expose case juga, cuman prosesnya lebih cepat, yaitu 24 jam, karena kasus ini bersifat temporal adi harus tepat timingnya. Sebelum melakukan OTT KPK akan mencari data terlibih dahulu, baik lewat informan, penyelidikan, penyadapan, dan informasi pendukung lainnya.

Terlepas benar tidaknya tujuan Hak Angket oleh DPR RI untuk Menguatkan/Melemahkan, yang pasti mari kita bergerak bersama melakukan Real Action untuk Monolak terhadap semua prilaku Korup di sekitar kita dan berdoa semoga mereka yang berniat Jahat untuk melakukan korupsi tidak pernah mampu melakukanya. Siapapun tidak akan menerima jika uang Pajak yang kita bayar untuk kemakmuran bangsa di nikmati oleh kelompok yang serakah.

Selasa, 13 Juni 2017

LINGUISTIC MIKRO DAN MAKRO (Macro-Micro linguistik)



Lingusitik Makro dan Mikro

Sebagaimana di kutip pada penjelasan sebelumnya mengenai bagian dasar kajian linguistik berdasarkan hubungan dengan faktor baik internal dan ekternal, yaitu disiplin, Lingustik Mikro dan Linguistik Makro. Pada materi ini akan dibahas lebih detail mengenai keduanya.

1.      Linguistik Mikro
Linguistik Mikro atau disebt juga Mikrolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang konsen kajiannya pada konten sistem internal bahasa. Kajian study ini mengarah pada struktur internal suatu bahasa tertentu dan atau semua bahasa pada umumnya.
Bagian interdisiplin kajian Linguistik Mikro yang adalah:
a)      Fonology: subdisiplin ilmu linguistik yang mempelajari bunyi bahasa secara umum, baik bunyi yang memperdulikan arti (fonetik) maupun tidak (fonemik). Menurut Chaer (2009, 1) fonology adalah ilmu tentang perbendaharaan bunyi-bunyi (fonem) bahasa dan distribusinya. Fonologi diartikan sebagai kajian bahasa yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia. Bidang kajian fonologi adalah bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ujaran dengan gabungan bunyi yang membentuk suku kata
b)      Morfology: subdisiplin ilmu linguistik yang cakupan pembahasannya tentang kata dan kelompok kata. Morfologi juga termasuk menyelidiki struktur kata, bagian-bagiannya dan cara pembentukannya. (Carstair, 2002) mendifinisikan morfology sebagai cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik. Dalam ilmu morfologi, terdapat morfem yaitu bagian terkecil dari sebuah kata.
c)      Semantik: cabang linguistik yang mempelajari arti/makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau model lainnya, baik bersifat leksikal, gramatikal ataupun kontekstual. Dengan kata lain, Semantik adalah pembelajaran tentang makna. Semantik biasanya dikaitkan dengan dua aspek lain: sintaksis, pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, serta pragmatika, penggunaan praktis simbol oleh komunitas pada konteks tertentu.
d)     Sinteksis: ilmu mengenai prinsip dan peraturan untuk membuat kalimat dalam satuan alaminya, sinteksis juga menyelidiki satuan-satuan kata dan satuan-satuan lain di atas kata, hubungan satu dengan lainnya dan cara penyesuaiannya. Chaer (2007: 206) mengatakan bahwa Sintaksis adalah cabang ilmu linguistik yang membicarakan kata dalam hubungannya dengan kata lain, atau unsur-unsur lain sebagai suatu satuan ujaran, dalam sintaksis yang biasa dibicarakan adalah struktur sintaksis, mencakup masalah fungsi, kategori, peran sintaksis, satuan sintaksis berupa frase, kalimat, kalimat, dan wacana.

2.      Linguistik Makro
“The branch of linguistics that deals with language and related extra-lingual phenomena as a whole; (sometimes) specifically the statistical analysis of large-scale linguistic phenomena” (Oxford Dictionary)
Berbeda dengan Linguistik Mikro, Linguistik Makro mengkaji hubungan bahasa dalam tataran dunia luar, baik hubungan dengan alam, sosial, atau suatu disiplin ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, kajian Linguistik Makro bersifat luas dan ekternal. Linguistik Makro mengkaji kegiatan bahasa pada bidang-bidang lain, misalnya ekonomi dan sejarah. Bahasa digunakan sebagai alat untuk melihat bahasa dari sudut pandangan dari luar bahasa. Pembidangan linguistik makro mencakup antara lain sosiolinguistik, psikolinguistik, antropolinguistik, etnolinguistik, stilistika, filologi, dialektologi, filsafat bahasa, dan neurolinguistik.
a)      Sosiolinguistik: kajian interdisipliner yang mempelajari hubungan dan atau pengaruh budaya terhadap cara suatu bahasa yg digunakan. Dalam hal ini bahasa berhubungan erat dengan sosial (budaya) masyarakat suatu wilayah sebagai subyek atau pelaku berbahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi antara kelompok yang satu dengan yang lain.
b)      Psikolinguistik: kajian interdisipliner yang mengkaji hubungan bahasa dan mental (psyco), termasuk bagaimana manusia berproses mendapatkan dan menggunakan bahasa itu sendiri. Harley (dalam Dardjowidjojo,2003: 7) berpendapat  bahwa psikolinguistik adalah studi tentang proses mental-mental dalam pemakaian bahasa. Sebelum menggunakan bahasa, seorang pemakai bahasa terlebih dahulu memperoleh bahasa.
c)      Antropolinguistik : Ilmu yang mempelajari manusia dan kebudayaan secara menyeluruh. Di satu pihak manusia adalah pencipta kebudayaan, di pihak lain kebudayaan yang “menciptakan” manusia Linguistik Kebudayaan memperlakukan bahasa sebagai fenomena yang kebermaknaannya hanya bisa dipahami secara menyeluruh bila dikaitkan dengan budaya penuturnya.
d)     Stilistika : Ilmu yang memepelajari bahasa yang digunakan dalam bentuk-bentuk karya sastra. Jadi, stilistika adalah ilmu interdisipliner antara linguistik dan ilmu kesusastraan.
e)      Filologi : Ilmu yang mempelajari bahasa dalam sumber-sumber sejarah yang ditulis, yang merupakan kombinasi dari kritik sastra, sejarah, dan linguistik. Hal ini lebih sering didefinisikan sebagai studi tentang teks-teks sastra dan catatan tertulis, penetapan dari keotentikannya dan keaslian dari pembentukannya dan penentuan maknanya. Filologi juga merupakan ilmu yang mempelajari naskah-naskah manuskrip, biasanya dari zaman kuno.
f)       Filsafat Bahasa : Ilmu gabungan antara linguistik dan filsafat. Ilmu ini menyelidiki kodrat dan kedudukan bahasa sebagai kegiatan manusia serta dasar-dasar konseptual dan teoretis linguistik. Filsafat bahasa dibagi menjadi filsafat bahasa ideal dan filsafat bahasa sehari-hari. Filsafat bahasa ialah teori tentang bahasa yang berhasil dikemukakan oleh para filsuf, sementara mereka itu dalam perjalanan memahami pengetahuan konseptual. Filsafat bahasa ialah usaha para filsuf memahami conceptual knowledge melalui pemahaman terhadap bahasa
g)      Dialektologi : Ilmu tentang dialek. Cabang linguistik yang mengkaji perbedaan-perbedaan isolek (alat komunikasi suatu masyarakat tutur namun belum ditetapkan statusnya) dengan memperlakukan perbedaan-perbedaan tersebut secara utuh.
h)      Neurolinguistik : Merupakan kajian yang berupaya memahami kerja otak untuk memproses kegiatan berbahasa sebagaimana psikolinguistik hanya saja fokusnya berbeda. Neurolinguistik lebih berkecimpung dalam memahami kesulitan berbahasa atau gangguan berbahasa, yang mencakup kegiatam bicara, mendengar, membaca menulis, dan berbahasa isyarat yang menganggu kemampuan berkomunikasi (Lauder, 2005:238). Neurolinguistik dapat ditelusuri latar belakang subjek mengalami autis, yaitu terdapat kerusakan pada sistem syaraf yang membuat kemampuan mengingat mengalami keterbatasan.
i)        Paleografi: Cabang linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan pendeskripsian tulisan2 kuno terutama yang berasal dari abad pertengahan (penafsiran tulisan kuno).
j)        Semiotika: Cabang ilmu linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan simbol/lambang. Dan seterusnya.
Termasuk dalam kajian linguistik Makro adalah Bidang linguistik terapan, yaitu terapan kajian yang berusaha mengkaji bahasa untuk diterapkan pada dunia lain. Yang termasuk dalam bidang terapan antara lain adalah:
1.      Linguistik Medis: dikenal juga dengan istilah Language Pathology adalah bidang linguistik terapan yang mencakup cacat bahasa, dan sebagainya. Linguistik medis disebut juga patologi bahasa.
2.      Linguistik Edukasional: Dikenal dengan nama linguistik pedagogis. Adalah cabang linguistik terapan yang bersangkutan dengan peningkatan efesiensi pengajaran bahasa dengan menyediakan deskrisi yang komprehensif mengenai proses-proses dasar dan dengan mempergunakan metode pengajaran yang memadai.
3.      Linguistik Forensik:  Disebut juga Forensic Linguistics adalah cabang linguistik terapan yang berkaitan dengan hukum. Linguistik forensik digunakan untuk menyidik kejahatan yang sebagian pembuktiannya berupa data bahasa.
4.      Leksikografi: Cabang ilmu linguistik terapan yang mencakup metode dan teknik penyusunan kamus.
5.      Penerjemahan: Bidang linguistik terapan yang mencakup metode dan teknik pengalihan amanat dari suatu bahasa ke bahasa yang lain. Tujuan utama penerjemahan adalah menghasilkan terjemahan yang semirip mungkin dengan naskah aslinya.
6.      Sosiolinguistik Terapan: Bidang linguistik yang terapan mempelajari penerapan/ penggunaan bahasa dalam komunikasi sosial.
7.      Grafologi: Kajian linguistik mengenai sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan bahasa dalam bentuk tetulis. Grafologi mengkhususkan diri pada jenis simbol apa yang dipilih untuk membentuk sebuah sistem tulis, berapa jumlah simbol yang digunakan untuk mentransfer bunyi bahasa ke dalam bentuk tertulis, bagaimana aturan penggunaan simbol-simbol itu sehingga dapat dipakai untuk menuliskan bahasa lisan.
8.      Pengajaran Bahasa: Bidang linguistik terapan yang mempelajari bahasa untuk kepentingan proses belajar mengajar bahasa, baik bahasa ibu maupun bahasa asing.
9.      Mekanolinguistik: Disebut juga (linguistik komputasi) adalah bidang linguistik terapan yang mencakup penggunaan linguistik untuk ilmu komputer dan usaha untuk membuat mesin penerjemahan; memanfaatkan komputer dalam penelitian bahasa.
10.  Pembinaan bahasa: Bidang linguistik terapan yang mempelajari bahasa agar pemakai bahasa sadar dan patuh terhadap kaidah yang berlaku.
11.  Medikolinguistik: Bidang linguistik terapan yang mempelajari bahasa untuk diterapkan di dalam pengobatan.
12.  Fonetik terapan: Cabang ilmu linguistik terapan yang mempelajari bunyi bahasa dan penggunaanya di dalam praktek.

References:
https://id.wikipedia.org
Chaer, Abdul (2009). Fonologi Bahasa Indonesia. Bandung: Rineka Cipta.
http://linguistikid.com/cabang-ilmu-linguistik/
McCarthy, Andrew Carstair. 2002. English Morphology: Words and Their Structure. Edinburgh: Edinburgh University Press.

Senin, 12 Juni 2017

Oleh Oleh Kongres XIX PMII Palu (Saya Bangga ber-PMII)

KONGRES PMII 2017 di Palu

presiden jokowi saat membuka kongres
Ruang Utama Kongres: Presiden Jokowi membuka Secara simbolis, Kader Narsis, Panggung Seni PC Mamuju

Tulisan ini merupakan kumpulan catatan harian saya saat di kongres PMII Palu pada 15-19 Mei kemarin yang baru selesai saya sempurnakan.

Hadir dan menyaksikan kongres organisasi yang dicintai menjadi kebanggaan tersendiri bagi siapapun, termasuk kongres PMII bagi para kader. Tapi jika lokasi kongres yang dilaksanakan di lokasi yang jauh tentu akan menjadi kesulitan tersendiri bagi kader untuk bisa hadir. Begitupun yang saya pikirkan, awalnya saya tidak berpikir bisa hadir di hajatan terbesar  organisasi ini. Selain soal urusan tiket pesawat, saya juga tidak enak jika harus ijin libur kerja.
Senin tgl 15 saat baru bangun dan slesai sholat subuh, saya buka WhatsApp ada pesan  masuk dari sahabat dekat yang juga sedang menjadi sekretaris umum PC PMII Surabaya 2016/2017. Dia meminta (tanpa menawarakan lebih dulu) saya agar hadir ke kongres PMII palu dan tiket sudah disediakan. Membaca pesan WAnya saya bingung gimana mau jawab, selaian saya juga bukan pengurus cabang posisi saya juga sedang bekerja, belum lagi dia kontaknya malah dadakan begini. Tapi tetap saya jawab secara diplomatis permintaannya, untuk mencari yang lain saja dulu. Dan saya berangkat ke kantor  sebagaimana biasanya. Di kantor saya mencoba menghubungi  boss saya yang lagi umroh untuk minta ijin, pertama saya hub beliau liwat inbox fb, lama gak di jawab saya coba telpon langsung, beberapa kali saya coba call gak di angkat, akhirnya saya hub beliau lewat sms. Selang beberapa menit beliau menajawab, dan pada akhirnya memberi izin saya absen kerja. Saya langsung menghubungi sahabat saya si Hayi dan mengatakan iya. Tepat jam 11.00 saya berangkat bersama sahabat-sahabat PMII dari pc pmii Surabaya dan pc lainnya di jatim.

Kongres PMIIku penuh warna
16 mei 2017, Kongres Pergerakan mahasiswa islam Indonesia yang mengambil tema “Meneguhkan konsensus Bernegara Untuk Indonesia Berkeadaban” telah resmi dibuka oleh presiden jokowi. Yang menjadi istimewa dan kebanggaan bagi pengurus dan kader khususnya, yaitu perihal kedatangan presiden dalam hajatan terbesar PMII ini juga didampingi beberapa menteri kabinet kerja, lembaga Negara termasuk kepala kepolisian negara republik indonesi, Jendral Tito Karnavian. Dan Hampir semua pimpinan lembaga Negara yang hadir di kongres PMII ke-XIX palu ini memberikan materi di berbagai forum yang telah diatur oleh panitia, baik forum sebelum acara pembukaan dan atau setelehnya.
Dalam sambutannya presiden jokowi langsung menjelaskan terhadap kondisi keberagaman bangsa Indonesia yang saat ini sedang memanas. Presiden menjelaskan dengan nada yang Nampak marah dan raut wajah kesal, tentang bagaimana permasalahan keberagaman telah membuat rakyat Indonesia yang awalnya hidup rukum, damai, tentram dan saling sapa menjadi sebaliknya, bahkan saling hujat satu sama lain.
“Energy bangsa habis untuk demo dan saling hujat, padahal negara lain sedang sibuk membuat inovasi dan pengembangan berbagai sektor, kita hanya sibuk demo sana sani, habis sudah energy bangsa untuk mengurusi hal ini, belum lagi soal uang Negara yang dikelurkan untuk pengamanan, berapa ratus miliar uang negera habis untuk mengemankan aksi demo ini ?”
Sebagaimana dipahami bersama bagaimana kondisi keberagaman kita saat ini semakin meruncing, yang mana efeknya tidak hanya soal urusan terganggunya kebhenekaan kita, tapi juga telah  banyak menguras energy bangsa. Padahal bangsa lainnya sedang sibuk menggali pengetahuan dan melakukan inovasi inovasi kita hanya mengurusi aksi saling hujat berbulan bulan.
Presiden juga menghimbau agara pemuda/mahasiswa khususnya kader PMII mampu menjadi bagian pemberi solusi untuk pembangunan bangsa Indonesia yang lebih baik. Dengan kemampuan dan kecerdasan yang baik kader PMII harus menyebar dan menguasai berbagai bidang, jangan hanya mengandalkan cita cita jadi politisi, tapi juga harus ada yang menjadi pembisnis, ilmuan, innovator, dan melakukan hal mamfaat lainnya.
Sebagaimana disampaikan pihak panitia, bahwa tujuan kongres ini bukan hanya soal pemilihan ketua umum PB semata, tapi juga harus menjadi ruang dialektis dan transformasi keilmuan terhadap seluruh kader, sehingga wajar jika sejak  tgl 13-16 panitia menjadwal berbagai agenda dalam serangkaian acara kongres ini. Bahkan Setelah rangkaian ceremonial pembukaan, acara masih dilanjutkan dengan sosialisasi 4 pilar oleh ketua DPD RI bapak Osman sapta oedang sekitar jam 10.20, dan dilanjut ishma sebelum kuliah umum selanjutnya oleh Manaker bapak Hanid Dhakiri pada jam 13.30 sampai sore. Sebagai penutup rangkaian pra sidang adalah agenda pemuda mengaji yang diselenggarakan di pesantren Al-Akhairat asuhan habib sholeh yang juga anggota DPD RI Palu jam 20.00 wita.
Berdasarkan schedules panitia, Agenda inti akan dilaksanakan hari rabu dengan agenda awal pembacaan rantatib, dilanjut LPJ Pengurus PB dan tanggapan Umum PKC/PC, sebelum proses pemilihan Ketum PB dan formatur pada hari berikutnya. 
Berikut point catatan saya selama di kongres XIX palu kemarin.
1.         Ruang Dialektika Bernama Rantatib
Setelah berbagai rangkaian acara telah selesai dilaksanakan, hari selasa tgl 16 jam 08.00 seharusnya dilaksanakan acara inti yakni pleno pembacaan rantatib persidangan, tapi sampai waktu sholat dhuhur tiba acara rupanya belum juga di mulai, sidang pembacaan Rantatib  (Rancangan Tata Tertib) baru bisa dilaksanakan menjelang sholat ashar. karena saya bukan peserta kongres maka saya tidak bisa masuk untuk mengikuti secara langsung ruang dialektika bernama rantatib tersebut. Berselang berapa saat setelah forum di mulai terjadi Cheos yang sampai viral di medsos.  Hal in bagi saya wajar melihat jumlah peserta (PC/PKC) sekitar 244. Bagaimanapun juga PMII adalah organisasi kaum akademis yang tentu ruang dialektika itu menjadi konsumsi sehari harinya.
Cuman yang menjadi sorotan adalah saat harus terjadi benturan fisik dan harus di upload di media sosial. Mengenai kejadian ini saya sempat ngobrol sama Ketua 1 (Kaderisasi) PB yang juga penulis buku “CATATAN KADERISASI” mas Munandar. Saat saya tanyak response terhadap kejadian itu belau mengatakan bahwa tidak sepatutnya urusan dapur organisasi itu di share begitu mudah, apalgi kejadian yg tidak baik seperti itu (benturan), Saya yakin mereka yg share video pleno itu belum ikut PKL hahahhaha, paling ikut tapi bukan saya yang ngisi.
2.         Kontrovesi Pernyataan Ketum AMIN
Jika ada pepatah mengatakan “Lidahmoe adalah harimaumoe”, maka hal ini benar ada dan berlaku bagi siapapun, jangankan public figure atau pemimpin orang kecilpun jika salah bicara bisa menimbulkan problem. Dan itu terjadi di kongres organisasi yang kita cintai ini sahabat, kongres XIX palu menjadi ternodai kesakralannya oleh panglimanya sendiri. Pernyataan Amin di depan presiden, menteri, gubernur sulteng dan para undangan lainnya saat sambutan di opening ceremony telah menua kontroversi, (sahabat semua bisa melihat di berbagai media online).
Disini saya tidak mau mengatakan pernyataan amin benar atau salah, tapi kepada realita lapangan response masyarakat adat palu terhadap pernytaan sensitiv tersebut. Ya keeseokan harinya (17/05/17) setelah statementnya amin ini, berbagai kelompok dan organisasi mengdakan aksi menuntut amin minta maaf dan klarifikasi. Bahkan sampai ada isu (semoga benar hanya isu) jika sampai jam 20.00 WITA amin tidak segera mencabut pernytaannya dan minta maaf kepada masyrakat sulteng, mereka tidak menjamin kongres ini bisa berlangsung sampi selesai.
Setelah sholat maghrib amin meminta maaf dan mengklarifikasi pernyataannya, tapi nasi menjadi bubur dan amin telah di anggap bersalah, maka dia harus menerima hukum adat yg ditentukan oleh keadatan kalile. entah benar tidaknya ada yang menggoreng statement amin ini, saya rasa sahabat lebih paham jawabannya…………?
3.         Merebut kursi PMII 1
            Kongres adalah forum tertinggi suatu organisasi sekaligus menjadi moment sakral yang di tunggu tunggu oleh para anggota/kader. Begitupun kongres XIX PMII ini, hadir di kongres PMII menjadi kebanggaan pristisius bagi setiap kader, bahkan muncul term “Kader PMII dapat dikatakan kader militant/sejati jika sudah bisa hadir di kongres”.  Terma ini sepertinya masih dipakai di kalangan kader sampai saat ini. Buktinya saat kongres Palu Kemarin saya mendapati sebagian besar kader PMII yang hadir di lokasi (termasuk dari cabang Surabaya) bukan sebagai peserta aktif (Forum) yang mewakali PC/PKC masing masing, tapi sebagai peserta hore atau yang lebih dikenal sebagai Pelir/Romli.
            sahabat pergerakan yang hormati, sebagaimana subline di atas, bagian ini akan mengulas sedikit apa yang ketahui tentang proses Perebuan kursi PB PMII 1.  Hal ini saya tulis Karena bagaimanapun juga progress dan kemajuan organisasi yang kita cintai ini juga dipengaruhi oleh faktor pimpinan. Apalagi dengan posisi PMII yang saat ini menjadi organisasi kaderisasi terbesar di Indonesia, tentu membutuhkan pemimpin yang cerdas, visioner, dan tangguh baik lahir maupun batin agar mampu membawa perubahan yang lebih baik. Sehingga kader PMII tidak hanya menjadi model karena terbesar kuantitas tapi juga difasilitasi agar menjadi terbaik kualitas. Total ada 15 calon ketua umum dan (zainal, Zairuddin, Syarif, Rizavan, Herlambang, Candra, Djunaidi, Saadillah, Mulyadin, Ulum, Sabolah,Syarif, Hermanto, Zaini, dan Taufiq,) dan 5 kandidit calon Ketua Kopri (Septi, Liazul, Putriana, Herlina, dan Atik).
            Proses pemilihan ini menjadi agenda paling krusial dan penuh ketegangan bagi semua kader, utamanaya bagi kandididat dan pendukung masing-masing. Bahkan sampai beredar desas desus bahwa molornya forum sampai (hampir) 2 hari tidak lain karena belum selesainya lobby politik terkait pemilihan ini. Hal ini tentu wajar mengingat panitia SC menjadwalkan agenda pemilihan sebelum pembahasan AD/ART(lebih awal). “Kan yang penting selesai pemilihan ketum”, itu jawaban sahabat sahabat peserta dan yang lain, “kongres kan hanya momentum pemilihan saja”,  “toch ada AD/ART mau di bahas kayak apa ya tetap saja gak begitu ngaruh pada kader”, “ya siapa suruh pemilihannya di taruk di awal”. Itulah gambaran imaginer saya sebagai representasi jawaban Real para kader.  Kalau sahabat pemabaca gimana ?
Kembali ke pembahasan candidat, proses pemilihan dipimping langsung oleh majelis pembina nasional (MABINAS), dilaksanakan pada sabtu malam sampai minggu dini hari, suasana sekitar forum nampak ramai santai-menegangkan, ratusan aparat keamanan berjaga di sekitar dan pintu masuk sebagian lengkap dengan senjata laras panjang. Setiap peserta yang mau masuk forum harus melewati metal detector dan dua kali pengecekan manual oleh petugas (keamanan dan banser/panitia). Sementara di pojok pojok halangan masjid Agung palu (lokasi kongres) tampak lingkaran-lingkaran kecil dan besar ya semacam konsolidasi basis masa mungkin wkkwkwk. Saya sendiri bersama sahabat-sahabat dari surabaya mengaati dari kejauhan. Saya lupa tepat jam berapa proses pencoblosannya (maklum peserta liar gak isok masuk forum sahabat), yang jelas sekitar jam 01 dini hari.
Berikut hasil hitungan suara putaran pertama: zainal Abidin: 8, A Zairuddin: 19, M Syarif: 11, Rizavan: 1, A Herlambang: 64, Candra W: 0, Djunaidi: 1, Saadillah: 0, Mulyadin: 5, Iden Ulum: 39, Sabolah: 11, A Hermanto: 26, Zaini: 20, dan Taufiq: 19, Umam: 0,) dan 5 kandidit calon Ketua Kopri (Septi: 66, Liazul: 74, Putriana: 20, Herlina: 33, dan Atik: 39).
Dari perolehan suara pertama di putaran kedua, Agus Herlambang dengan perolehan suara akhir 165 berhak secara konstitusi untuk menjadi ketua umum PB PMII 2017-2019 mengalahkan Iden Robet Ulum 78 Suara, sedangkan dari Korps PMII Putri Septi Rahmawati berhasil mengalahkan 5 pesaing beratnya dengan total suara akhir 111. Mari kita doakan semoga mereka amanah dan tidak mementinkan team suksesornya sendiri.

 
sarungmurahsurabaya
https://sarungmurahmdr.blogspot.co.id/
4.         MENDEBATKAN AD/ART, GBHO, Rekomendasi
Pada dasarnya bagi mereka kader sejati yang benar mencintai PMII, pembahasan AD/ART ini merupakan hl terpenting yang harus di diikuti. Karena ini meonyangkut jiwa dan raga organisasi, ini menyangkut pedoman hidup berPMII, jika al-Quran adalah kitab suci umat islam, maka AD/ART adaah kitab sucinya PMII. Ruang gerak dan perjalanan PMII ke depan tergantung bagaimana AD/ARTnya. Tapi ya ketum baru sudah terpilih, dan mereka yang kalah atau tidak masuk ke putaran kedua sudah banyak yang meninggalkan forum. Belum lagi soal pembahasan statuta PMII-NU
Bagaimana kongres XIX menyikapi posisi permintaan NU, apakah akan kembali menjadi banom NU sesuai apa yang dimandatkan oleh mukhtamar NU jombang (1-6 agustus 2015) bahwa PMII kembali menjadi Banon NU sebagaiaman awal terbentuknya organisasi pemuda nahdyin ini. Statuta ini tentu akan ditentukan dipersidangan oleh mereka yang menjadi peserta penuhk kongres. Apakah PMII akan dependent (menjadi banom Nu)?, atau Independent (berdiri sendiri)?, atau akan memilih jalur interdependensi (relasi kultural).
Dari sahabat yang mengikuti pleno ini (AD/ART) kabarnya dalam Anggaran Dasar PMII tetap sebagai organisasi independen, artinya tidak terikat dengan organisasi apapun. Apakah ada penjelasan tambahan di aturan lainnya (ART/PO/Ketetapan, dll) saya tidak paham. Mungkin sahabat yang paham bisa berbagi... yang jelas saat pembahasan AD/ART ini kabarnya sudah tidak banyak yang ikut, dan tidak berjalan optimal.
5.         WARNI WARNI KEINDAHAN KONGRES
            Sahabat PMII yang saya Hormati !
            Pertama, aksi demo beberapa cabang yang dilakukan di sekitar arena, tentu tidak baik jika saya  menyebutkan nama cabangnya sahabat.  Yang jelas Lebih dari satu hari saya menyaksikan aksi penyampaian aspirasi oleh kader PMII dari berbagai cabang yang berbeda. Rata rata tuntutan mereka sama yaitu masalah konflik yang terjadi di internal cabang. Baik konflik pemilihan, kepengurusan kadaluarsa, caretaker, intervensi senior, bahkan intervensi PB juga katanya. Beberapa cabang di kalimantan, sulawesi, Papua, dll.
Kedua, ini yang saya bahas di awal yaitu status relasi PMII-NU, karena menurut saya ini i’tikad baik saya sebutkan nama cabangnya, yaitu Pc Ternate, Pc Halmahera Selatan, Pc Morotai, dan Pc Minahasa, ya sahabat yang tergabung dalam aliansi ini menyebarkan selebaran tulisan berjudul “Kembalikan PMII ke Khittah Kelahirannya” yang pointnya meminta forum kongres menyetujui PMII sebagai Banom Nu.
Warna ketiga, ini yang sangat diapresiasi oleh banyak kader dan simpatisan yang hadir, yaitu “Panggung Ekpresi Seni” yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang PMII Mamuju Tengah Sulawesi Barat. Panggung seni ini menampilkan berbagai kreasi seni bagi para kader PMII yang mau menunjukkan bakat seninya. Hampir tiap malam panggung ini tidak pernah sepi dari penampilan-penampilan menarik dari para sahabat/sahabati se Nusantara, ada yang bernyanyi, drama, puisi, stand up, dan penampilan lainnya. Saya juga beberakali menyaksikan bakat luar biasa sahabat yang tampil, yang masih saya ingat penampilan stand up oleh kader PMII Raja Empat Papua yang super gokil sekali, bahkan penonton sampai harus berdesakan menontonnya.
Ini kebanggaan dan bukti nyata bahwa kader PMII bisa menjadi sangat luar biasa dengan bakat yang dimilikinya andi saja PB tidak sibuk sendiri dengan urusan politiknya.

Salam pergerakan sahabatku tercinta se-Nusantara

Kader PMII Sunan Ampe Surabaya
Suryadi