Mau cerita kejanggalan pergantian Kartu ATM saya di bank Plat Merah.
Jadi, Sejak rame soal pemblokiran rekening dormant (3 bulan tidak ada transaksi) oleh PPATK banyak orang yg menarik dananya dari bank. Kebetulan juga ibu mertua punya tabungan di salah satu Bank plat merah. Nah, Sejak aturan aneh itu mulai diberlakukan ibu mau coba cek tabungannya-takut keblokir, karena kata orang” kalau dah keblokir ngurusnya ribet dan harus ke kantor sesuai alamat KTP. Gak kebayang harus pulang ke sumatra hanya untuk mengurus rekening (abis berapa duit tuh?). Jadi senin tgl 4 agustus kemarin ibu coba ke teras/layanan di kampus UTM, alhamdulillah rekening masih aktif, cuman kartu ATM expired dan harus diganti baru, sementara unit layanan itu stok kartunya lagi kosong. Maka diarahkanlah kami ke Kantor layanan yg lebih besar di kecamatan Kamal. Andai diteras ini stok kartunya ada, kartu ATM rekening ibu bisa langsung diganti. Karena dulu pernah ganti kartu disini juga (lupa pin).
Nah, tadi siang (Rabu, 6/8/25) setelah jemput kakak naya pulang sekolah, saya antar ibu ke kantor unit kamal sesuai arahan kantor teras UTM, dan ternyata pas sampai disana, satpam yg jaga diarahkan ke kantor cabang dibangkalan kota, tidak bisa dikantor layanan kecamatan. Jadi timbul pertanyaan “Jika diteras yg secara teknis lebih kecil bisa ganti ATM, ini kok di level yg lebih besar (KCP) malah katanya tidak bisa?” Aturannya dah ganti atau emang gaya lama plat merah yg suka bikin sudah dan ribet.
Meski rada jengkel, kamis kemarin (8/8/25) saya antar ibu ke kantor Cabang Bangkalan Kota, dan betapa kagetnya setelah sampai lokasi dan masuk kantor, saya dikasih nomer antrean CS 59. Sementara layanan berlangsung masih no 20an. Anehnya lagi kita disuruh nunggu diparkiran. Dan setelah nunggu sekitar 1.5jam aku cek CS masih layani antrian no 30, akhirnya kita putuskan mengembalikan nomer antran ke satpam. Bayangkan jam 11.30 masih no antrean 30. Bisa jadi saya harus nunggu 1 hari hanya untuk ganti ATM saja. Padahal kalau di BCA hanya butuh 5 menit doang.