Kamis, 25 November 2021

PETE si Bau yang Kaya Manfaat

 Patai atau yg lebih familiar dengan sebutan pete, adalah salah satu jenis makanan aneh yg baru beberapa hari ini aku mulai ketagihan. Jujur, saya mulai terbiasa makan sayur awalnya karena terpaksa, gimana gak terpaksa, la wong tiap hari sama istri dimasakin wortel, gubis, bayam, sawi dan sebangsanya, bahkan daun pepaya yg dulu pikirku sapi aja gak mau makan, ini sama ibu negara dibeli untuk dimakan kita. 


Gimana gak merasa terpaksa, wong se umur umur makan itu ya nasi+ikan. Ini malah ganti rumus jadi Nasi+Wortel, Nasi+Gubis, Nasi+Daun Pepaya 😁 dan seterusnya.  Pikirku dulu, daripada kelaparan makan aja lah, apalagi masakannya enak juga. Oh iya, aku sudah mulai terbiasa belajar membedakan masakan enak dari skala nilai 1 sampai dengan 10000. Dulu sebelum nikah, makan pokoknya yang penting bisa kenyang saja sudah cukup. Sekarang, makan yg penting enak dulu, baru  makan, Alhamdulillah banget lah ini. 


Source: Instagram.com/mademasak


Kembali soal pete, dimana sayuran ini tidak hanya di Indonesia, tapi juga umum ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina. 


Belakangan ini, aku sering bertanya, Pete ini rasanya kan biasa saja, bahkan baunya juga sangat bikin hidung gak enak, tapi kok banyak orang suka ya. Aku yg baru satu dua kali nyobain malah ketagihan juga. Temen temen yang gak percaya, cobain aja makan pete barangkali satu dua kali aja, pasti bakalan ketagihan lah, dijamin. 


Karena rasa penasaran tersebut, saya coba cek di beberapa Sumber terkait manfaat tanaman ini.


Dari laman Alodok.com dan beberapa sumber yg saya baca, Manfaat pete antara lain sebagai berikut:

1. Mengontrol gula darah.

2. Menangkal radikal (Virus) bebas, 

3. Menyehatkan saluran pencernaan, 

4. Menyehatkan jantung, 

5. Mengatasi infeksi dll


Tak heran, jika dibeberapa negara sayuran dengan nama latin Parkia Speciosa ini juga digunakan sebagai obat herbal tradisional karena diyakini bisa mengatasi berbagai penyakit.


Jadi teman teman yang suka makan pete, jangan minder ya hahah, meskipun mulut agak berbau aneh. Kalau ada yang tersinggung bilang saja, 

"Lagi Treatment Penyakit Hati".

Rabu, 17 November 2021

Menjadi Manusia Rohani: Meditasi-Meditasi Ibunu Atha'illah dalam Kitab al-Hikam

 Menjadi Manusia Rohani: Meditasi-Meditasi Ibunu Atha'illah dalam Kitab al-Hikam.

Oleh Ulil Absar Abdallah.

Sesuai judulnya, buku ini adalah buku tasawwuf, buku Hikmah, Buku untuk bacaan batin, bagaimana menjadi manusia Rohani yg baik dan benar berdasar Hikamnya Ibnu Athaillah As-sakandary. Melalui buku ini Kyai Ulil menafsirkan 50 kalam hikmah kitab Hikam dengan bahasa yg unik dan sederhana. Meskipun setiap bab sudah ada terjemahan dan pembahasannya, memahami konten buku ini membutuhkan waktu lebih daripada buku buku lain yg pernah saya baca.

Sesuai dengan apa yg disampaikan penulis "Al-Hikam adalah aforisma-aforisma sufistik abad 13 yg mampu menembus waktu, ruang dan batas batas keagamaan. Tentu pernyataan ini sesuai dengan fakta sejarah bahwa kitab Hikam sudah menjadi kajian utama sejak ratusan tahun lalu, dibeberapa pesantren Indonesia kitab ini menjadi kajian pokok yg dipelajari santri pasca Safinatunnajah dan Sullamuttawfiq.



Menurut pikir saya yg masih awam ini, membaca buku Menjadi Manusia Rohani karya gus ulil ini tidak hanya menambah wawasan tentang dunia tasawwuf tapi juga bagaimana kita seharusnya bertasawuf di era globa saat ini. Dengan membaca buku ini, kita akan diajak belajar menjadi manusia sufi sesuai kemampuan jasmani. Hal yang tak kalah menarik dari buku ini adalah penulis  menafsirkan 50 kalam hikmah tersebut dengan tafsiran Umum dan  Khusus, disertai dengan contoh relevansi kehidupan modern saat ini.

Beberapa BAB yg menurut saya penting untuk kita aplikasikan mandiri;
1. Manusia Kamar dan Manusia Sosial
2. Menembus Tembok Takdir
3. Segalanya Bermula dari Hati Kita
4. Curigailah doamu dll
5. Silahkan dapatkan bukunya 😁

Soal penulis buku ini yaitu Gus Ulil, saya rasa tidak diragukan lagi soal kapasitas keilmuan beliau. Baik terhadap teks arab ataupun barat rasanya beliau sudah kenyang sekali. Sebagai putra kyai pengasuh pesantrendan lulusan kampus bergengsi di amerika, bagi saya beliau adalah salah satu cendekiawan muslim yg sempurna.


Ukuran 13x19
Xxx+319
Cetak Januari 2019
Cetakan kelima: April 2021.